Selasa, 02 Februari 2010

materi

KARAWANG BEKASI

Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
Tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami
Terbayang kami maju dan berdegap hati?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa
Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu jiwa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan
Atau tidak untuk apa-apa
Kami tidak tahu, kami tidak bisa lagi berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang-kenanglah kami
Menjaga Bung Karno
Menjaga Bung Hatta
Menjaga Bung Syahrir
Kami sekarang mayat
Berilah kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang-kenanglah kami
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi

Karya Chairil Anwar


======




























TENTANG KEMATIAN


inilah yang pasti dalam penantian
inilah yang misteri dalam kedatangan
keberadaannya sebagai pasangan kehidupan

adalah tanah dari asal kejadian
adalah tanah pada akhir perjalanan
adalah tanah darimana akan dibangkitkan

yang..saat kehampirannya menjadi batas pertandaan
akan pertautan waktu yang tiada terhitungkan

apakah kemudian
sebagai seumpama tidur panjang dalam indahnya kerinduan pertemuan
atau apakah kemudian
sebagai seumpama derita panjang dalam kelamnya penantian pengadilan

yang tak hendak dapat dihindarkan
yang tak pelak harus dipersiapkan

ya….Tuhanku…

hindarkanlah aku dari habisnya hitungan usia
sebelum semuanya siap sedia
bukan karena aku takut menyambut kedatangannya
bukan karena aku ingin lama merenggkuh nikmat dunia

ya...Tuhanku....

sibukkanlah kehidupanku sebelum kematianku
dengan lalui waktu ’tuk kumpulkan bekalku

jadikanlah kehidupanku sebelum kematianku
sebagai curahan pengabdianku atas ridho-Mu

cukupkanlah kehidupanku sebelum kematianku
menjadi penyebar kerahmatan atas karunia nikmat-Mu

hiaskanlah kehidupanku sebelum kematianku
dalam pertaubatan ’tuk dapatkan siraman ampunanMu

tetapkanlah lurus langkah kehidupanku sebelum kematianku
sebagai arah dalam menapaki jejak rasul kekasih-Mu

ya....Tuhanku....

ijinkan nanti aku ketuk pintu syurga-Mu


TENTANG WAKTU - pengharapan



dalam bentangan waktu,
matahari dan bulan berputar teratur pada edarnya
dalam bilangan waktu,
siang dan malam berjanji saling berganti menyapa dunia
dalam hamparan waktu,
harmoni irama nada semesta mengalir menghiasi masa
dalam hitungan waktu,
detak jantung-jantung memberi sinergi mengiringi gerak manusia

semuanya adalah puji dan puja bagi Sang Maha Pencipta
semuanya adalah usap kasih Sang Maha Kaya
semuanya adalah uraian lembaran suratan Sang Maha Perencana

ya.... Tuhanku....
dengan apa aku menyapa,
sedangkan Engkau telah limpahkan karunia
dengan apa aku menghiba,
sedangkan Engkau telah kuasa tetapkan semua
dengan apa aku membawa,
sedangkan Engkau telah miliki segala

ya.... Tuhanku....
tasbih ini...
bukan semata agar aku dapat merasakan seperti dekat kursi-Mu
tahmid ini...
bukan semata agar aku dapat merasakan sebagian nikmat surga-Mu
takbir ini...
bukan semata agar aku dapat jauh dari panas neraka-Mu

ya....Tuhanku....
sibukkan waktuku 'tuk senantiasa mengikuti jejak rasul kekasih-Mu
penuhkan waktuku 'tuk senantiasa menghiaskan amal ihsani
isikan waktuku 'tuk menetapi ke-tawakal-an hati

ya....Tuhanku....
basuhkan sejuk ridho-Mu,
agar jadikan waktuku senantiasa sebagai pengabdianku pada-Mu
percikkan jernih ampunan-Mu,
agar jadikan waktuku senantiasa sebagai penawar rinduku pada-Mu
taburkan pernik hidayah-Mu,
agar jadikan waktuku senantiasa tertuju pada pintu surga-Mu


TENTANG WAKTU (renungan tahun baru - bagian ke dua)

sesungguhnya, waktu telah mengingatkan
bahwa, tujuan perjalanan semakin mendekati
bahwa, hamparan hari-hari telah terlewati
bahwa, lembaran buku-buku suratan telah terjalani

sesungguhnya, waktu telah mengingatkan
bukan kehampaan kosong menyendiri di tempat sunyi
bukan terang bunga api dan berisik terompet berbunyi
bukan hingar bingar musik bernyanyi

sesungguhnya, waktu telah mengingatkan
bahwa, para pengantri sedang menunggu pergiliran
bahwa , para pengabdi sedang bersiap memenuhi pemanggilan

sesungguhnya, waktu telah mengingatkan
bahwa tiada arti perhiasan duniawi
bahwa tiada arti kehidupan fana-wi
kecuali, … terhiasi ridho Illahi

wahai diri yang menyadari,
kini … antaran detak waktu telah terlalui
yang … tak akan pernah berbalik kembali
yang … tak akan pernah berhenti menanti
kini … amalan ihsan-i telah menyongsong terhiasi

ya…Tuhanku…
gelarkan tikar ke-sabar-an sebagai pijakan kakiku
nyalakan pelita ke-tawadhlu-an sebagai penerang sepertiga malamku
patrikan kompas ke-istiqomah-an sebagai penentu arahku
petakan rambu ke-ikhlas-an sebagai penentu jalanku
tebarkan aroma ke-tasyakur-an sebagai penghias amalanku

ya…Tuhanku…
lindungi aku dari habisnya usia…
tanpa aku bersiap sedia…
‘tuk himpun bekal yang nanti kubawa…
Ketika kelak hendak kuketuk pintu surga…


RENUNGAN BAGI YANG SEDANG BERULANGTAHUN



TENTANG WAKTU

adalah waktu yang berjalan pasti

ketika pagi memendarkan sinar mentari
ketika siang mengalirkan panasnya bumi
ketika senja menyemburatkan bayang harmoni
ketika malam menutupkan misteri sunyi

adalah waktu yang berjalan pasti

tak pernah akan dapat kembali
tak pernah akan dapat menanti

adalah waktu yang berjalan pasti

sebagai PENGINGAT diri
bahwa perjalanan justru telah semakin mendekati kampung abadi
bahwa PARA PENG-ANTRI telah harus bersiap diri

adalah dalam waktu yang berjalan pasti

telah tertuang jawaban
yang terungkap 'tuk pertanyaan:
- siapa yang menghamparkan bumi sebagi tempat pengabdian
- siapa yang menegakkan hutan dan gunung berjajaran
- siapa yang memoleskan warna-warni bunga dengan keindahan
- siapa yang mengatur rotasi alam raya dalam keselarasan
- siapa yang menuliskan nasib dalam suratan

adalah DIA, SANG MAHA SEGALA

yang...merencanakan lama detak jantung manusia
yang...menetapkan jasad 'tuk ditiupkan ruh nyawa
yang...berkuasa atas mati dan hidup kita

adalah DIA, SANG MAHA SEGALA

pengharapanku pada-Mu...ya...Tuhanku...
langkahkan kakiku
dengan selalu menapaki jejak rasul kekasih-Mu
tetapkan pandangan mataku
dengan selalu tertuju pada tempat dahi persujudanku
gerakkan tanganku
hanya untuk seperti halnya ketika takbir pada shalatku

pengharapanku pada-Mu...ya...Tuhanku...
hiasi waktuku
dengan keikhlasan ridho-Mu
sibukkan waktuku
dengan selalu mengingat-Mu
penuhkan waktuku
dengan selalu mengumpul bekal taqwa 'tuk menghadap-Mu


BAGI PENDAMBA KE-TAWAKAL-AN


dalam gemericik pancuran air di taman
dalam irama kicau burung bersahutan
dalam rebak rona bunga bermekaran
dalam gemeresak aliran angin di dedaunan

kan temukan gelora keselarasan nada
yang senantiasa panjatkan puji-puja
bagi Yang Esa - Yang Kuasa

di sini....
di tengah deru-debu jalanan
di tengah lorong kumuh kemiskinan
di tengah hiruk pikuk kebohongan
dan ... di tengah galau orang-orang dalam pencarian

ya...Illahi...
ridhokan hamba-Mu ini 'tuk senantiasa membangun tawadhlu
sempatkan dalam setiap gerakku 'tuk selalu mengingat-Mu
sibukkan waktuku dengan hembusan firman-firman-Mu
dan...tetapkan ke-istiqomah-an dalam setiap jejak langkahku

ya...Tuhanku....
takbirku bukan semata karena aku takut azab neraka-Mu
tasbihku bukan semata karena aku ingin nikmat surga-Mu

ya...Tuhanku....
ridhakan cobaan-Mu sebagai janji rahiim-Mu
karuniakan nikmat-Mu sebagai ujian keimananku
jadikan tawakal sebagai baju harianku
hamparkan sabar sebagai perhiasan duniaku
dan...basuhkan maghfirah-Mu sebagai penyejuk jiwaku.


tentang SABAR

adalah bentangan danau luas seperti tiada batas sisi
adalah hamparan rumput hijau seperti tiada semak duri
dari kaki buaian
hingga tepian kuburan

yang...mengalirkan siraman kesejukan
yang...mengusapkan elusan kelembutan
yang...mengoleskan aroma wewangian

ketika hempasan badai menerjang nurani
ketika terpaan pasir menebar dengki
ketika bisikan goda menabur janji

ya Tuhanku...
jadikan kesabaran sebagai pelapis hijabku
niatkan keikhlasan sebagai penghias laku-ku
dan...untaikan ketawakalan sebagai perhiasan duniaku

ya Tuhanku...
tetapkan buruk prasangka sebagai musuh hatiku
jauhkan putus asa dalam setiap suratanku
dan...teguhkan istiqomah sebagai arah jalanku


SYUKUR (untuk para pendamba ketasyakuran)

betapa terlalu banyak kecukupan telah terlimpahkan
betapa terlalu banyak kelancaran telah terasakan

betapa telah terbentangkan kenkmatan
betapa telah terdatangkan kerahmatan

sepertinya hitungan detik waktu masa tak dapat menghitungnya
sepertinya hitungan lembar daun daun di dunia tak dapat melampauinya

ya Tuhanku...Sang Pengasih..yang tak pilih kasih

dengan apa aku akan sesembahkan
sedangkan Engkau adalah Sang Pemilik segalanya
dengan apa aku akan ungkapkan
sedangkan Engkau adalah Sang Penguasa suratan manusia


PARA PERINDU KA'BAH (Bagian 3)


kan ku teguhkan - kuburkan ke-takabur-an
'tuk alirkan siraman ke-tawadhlu-an,
kan ku tekadkan - suburkan ke-tasyakur-an
'tuk sebarkan karunia ke-ni'mat-an

Tuhanku...
sibukkanlah waktuku dengan kepenuhan ibadati
tetapkan jalanku dengan ke-istiqomah-an imani
ridhokan hidupku dengan perhiasan uhrawi
dan..sempurnakan pengabdianku dengan panggilan suci

Tuhanku...
tenangkan jiwa ku dengan penuhi perjalanan mudik ke kampung-Mu
terangkan sepertiga malamku dengan ke khusu' an munajat pada-Mu
sejukkan pagi ku dengan kelembutan thoyibah rezeki dhuha-Mu

Tuhanku....
semuanya.....aku rindukan....
berbaur dalam pusaran thawaf-Mu,
mengusapkan tangan pada dinding rumah-Mu,
bershalawat di depan pintu makam nabi kekasih-Mu,
menapakkan jejak langkah pada pasir Mina-Mu,
meneteskan airmata pertaubatan di gersang padang Arafah-Mu.


PARA PERINDU KA'BAH (Bagian 2)



ya... Tuhanku...
telah ku tekadkan 'tuk tinggalkan kedurhakaan,
telah ku tetapkan 'tuk tanggalkan perhiasan,
telah ku teguhkan 'tuk sebarkan kecukupan,

ya... Tuhanku...
jadikan setiap detak jantungku, adalah seperti sebagai tasbih pepuji bagi-Mu,
jadikan setiap jejak langkahku, adalah seperti sebagai amar ma'ruf untuk-Mu,
jadikan setiap gerak tanganku, adalah seperti sebagai takbir asma-Mu,
jadikan setiap kata lidahku, adalah seperti sebagai da'wah pada jalan-Mu,
dan...jadikan setiap bumi pijakku, adalah seperti sebagai sajadah sujudku pada-Mu,

ya... Tuhanku...
aku rindu 'tuk penuhi panggilan suci-Mu,
aku rindu 'tuk lekatkan dahi di dinding rumah-Mu,
aku rindu 'tuk bershalawat di pintu makam kekasih-Mu,
aku rindu 'tuk berbaur dalam pusaran thawaf-Mu,

ya... Tuhanku...
jadikan bukit Shafa-Marwah, sebagai terminal mudikku menuju keikhlasan,
jadikan badai pasir Mina, sebagai penawar kehausan,
jadikan airmata di Arafah, sebagai penyempurna pertaubatan,
dan..jadikan pula lembar ihram sebagai hamparan penyelimut jiwa dengan kebersihan.


PARA PERINDU KA'BAH



ya Allah Tuhanku,
ingin ku jiwa nan tenang dalam kepasrahan
ingin ku jasad nan lapang dalam kesiapan,

maka, ya Allah Tuhanku,
tetapkan aku sebagai hamba yang terpanggil menghadapMu,
jadikan aku sebagai hamba yang menyeru kesucianMu,
sempatkan aku sebagai hamba yang mengikuti jejak nabi kekasihMu.

ya Allah Tuhanku,
cukupkan waktu-ku, 'tuk ku- tanggalkan pakaian dunia,
kuatkan tangan-ku 'tuk ku- campakkan kesombongan angkara,

ya Allah Tuhanku,
ridhokan aku 'tuk memenuhi panggilan suciMu,
berbekal busana ihramku,

yang tenunan benangnya adalah keikhlasan,
yang lapisan warnanya adalah ke-tawadhlu-an,

ya Allah Tuhanku,
aku rindu mudik panjang menuju kampung-Mu,

dengan jalan yang dihampari permadani kesabaran,
dengan marka yang ditandai arah ke-istiqomah-an,
dan..dengan pelita yang dihiasi airmata pertaubatan.