Tampilkan postingan dengan label saputangan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label saputangan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 16 Desember 2017

TENTANG PERSAHABATAN

(mengapa kemudian banyak yang berubah menjadi
lebih dari persahabatan)

manakala….
sorot mata berbinar merenda,
seakan berkata......
bahwa hati ini kan merindu harmoni.

manakala....
cerah senyum berpendar menjelma,
seakan menyapa.....
bahwa hari ini kan mematri janji.

padahal.....
sebersitpun tak boleh menyirati,
dengan percikan sejuknya embun berpelangi.

padahal....
sedetikpun tak hendak menghiasi,
dengan pahatan indahnya dambaan mahligai.

sedangkan...... tak sanggup dihindari.........

daun-daun telah bertaburan
menebar – menutup bangku di taman,

sedangkan .....tak mampu diingkari.......

walau sebatas hanya dalam mimpi.......
inginku.......
ikat gerai lembut rambutmu... dengan...
        saputangan harapan,
inginku.......
lempar hening air kolam ... dengan...
         bebatuan kenangan.

-------nn ------

Kamis, 04 Februari 2016

KEPERGIAN

memang …. bahwa….

semua yang dari Sang Maha Kuasa
tak ada yang ‘tiba-tiba’,
semua yang dari Sang Maha Perencana
tak ada yang ‘serta merta’.

begitu….juga……..

kepergian jiwamu yang tenang menuju keridhoan-Nya,
walau...sungguh…..telah menghentakkan nyata……

hingga……..
tak mampu aku - walau 'tuk hanya mengangkat tangan selamat jalan,
tak sempat aku - walau ‘tuk hanya lambaikan sapu tangan,

hanya……
masih tersisa basah setitik pada kacamataku,
masih terbaca rangkai sekata-mu pada catatanku,
masih tergema nada seucap-mu pada ingatanku.


--- buat mengenang mbak ebs -- 


Senin, 23 November 2015

DULU....DI KAKI SINDORO..........



(untuk memenuhi permintaan teman yang 
teringat kisah masa KKN dulu di Temanggung)

diantara lembaran kabut putih menaungi,
diantara lembaban  percik hujan membasahi,
seperti menapak menyibak sunyi setapak jalan,
seperti merebak menguak duri semak hamparan,

sepagi dini, telah menebar arti,
di gelaran permadani kuning pepadi,

betapa samar membias bersit  pesona,
pada saat hati kan menebarkan makna,

ya...
dulu di kaki sindoro.... kala pagi berpendar mentari...
kini....
kita masing-masing di sini.....kala hati menawar romansa memori,

yang tergambar dalam samar berbaur rindu,
yang terpancar dalam debar berbinar semu.

hingga....seakan.....
menerabas halangan ruang seluas ini,
meretas  rintangan waktu selama ini,

padahal....
sedetikpun tak hendak terbayang menghiasi,
dengan pahatan indahnya dambaan mahligai.

sedangkan......tak sanggup dihindari.........

daun-daun telah bertaburan
menebar – menutup bangku di taman,

sedangkan.....tak mampu diingkari.......

dulu.... di kaki sindoro....kala pagi berpendar mentari...

inginku.......
ikat gerai lembut rambutmu - dengan saputangan harapan,
inginku.......
lempar hening air kolam - dengan bebatuan kenang-kenangan.

=buat : aan=

TAK ADA KERETA ANTARA “TOEGOE – TAWANG”

Kenangan Manis Mesti Berlalu (Bagian I)

seandainya ………..

ada desir angin utara menderukan -
serpihan romansa yang dulu ter-renda-kan,

seandainya………..

ada baris awan mengirimkan -
pahatan kenangan yang dulu ter-ukir-kan,

padahal………..
tak ada kereta antara TOEGOE –TAWANG ,
yang kan mengabarkan tentang penantian bangku taman di Kaliurang,
yang kan  membawakan harum untaian kembang ,

padahal………
tak ada pelangi membentangkan  titian
antara puncak Merapi – Ungaran,
yang kan mengalirkan lambaian saputangan,
yang kan menghadirkan indah wewarna  bertaburan.
 


- untuk TYS di semarang -