Tampilkan postingan dengan label kehidupan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kehidupan. Tampilkan semua postingan

Senin, 21 November 2016

TAKKAN PERNAH BERTEPUK SEBELAH TANGAN





(Pengharapan Wanita) - edisi Maulid Nabi -

kala dulu….…..
masih ada tangan diusapkan ibu
yang kan menawarkan pilu,

kala dulu.....
masih ada cerita dituturkan ibu
yang kan mewarnakan kalbu,

kala dulu.......
masih ada senyum ditorehkan ibu
yang kan meluruhkan ragu

‘tuk bekalku - bangunkan harapan
‘tuk bawaku - sertakan perjalanan

kala kini…..sepertinya…..
kehidupan dewasa tak seramah gambaran dulu
kenyataan dewasa tak senyaman dambaan dulu

padahal….
jalan panjang kan masih terhampar dalam penantian,
rentang peran kan masih terbentang untuk penitian

ya….Tuhan Yang Maha Perencana ……..

aku rindu pada Rasul kekasih-Mu,
Sang penebar kesejukkan di sepanjang bentang jaman
Sang penolong pemberi cinta tak pernah bertepuk sebelah tangan

ya….Tuhan Yang Maha Kuasa……

hanya pada-Mu aku kan-rebah sandarkan
hanya bagi-Mu aku kan-sembah sujudkan

ya... Tuhan  Yang Maha Pengabul do’a .....

pahatkan pada jiwaku –
ketegaran dan ketulusan seperti Khodijah

tanamkan pada pikirku –
kecerdasan dan kelembutan seperti A’isyah

percikkan pada hatiku –
ke-zuhud-an dan keihklasan seperti Fatimah

‘tuk bekalku – bangunkan,
 keindahan akhlak ihsani

‘tuk bawaku – sertakan,
keelokan hiasan qur’ani

semata……
agar kudapatkan balas kasih Rasul junjunganku
agar kelak aku tak lagi malu
saat kuketuk pintu syurga-Mu

Kamis, 30 Juni 2016

TENTANG PERJALANAN (MUDIK)



 = suatu renungan / pengharapan =

bukan hari-hari yang seperti melesat berlewatan,
bukan putaran jarum jam yang seperti cepat berdetakan,

namun......

rasanya.....belum cukup waktu
’tuk mereguk nikmat hidangan jiwa,

rasanya..... belum cukup mampu
’tuk menghapus mendamba dunia,

padahal........

telah Engkau bentangkan langit rahmat-Mu,
telah Engkau hamparkan permadani barakah-Mu.

hingga sepertinya .......

ingin-ku selamanya seperti saat ini,
ingin-ku senantiasa sertakan sejuk imani,
pada saat jiwa dan raga ini,
tengah rapuh karena menumpuk lalai.

inikah suatu tanda bagi diri......

bahwa perjalanan mudik panjang kekampung-Mu,
semakin berkurang hitungan waktu,
bahwa pergiliran mengantri kepintu-Mu,
semakin berkurang hitungan menuju pengadilan-Mu.

ya.....Tuhanku....

sisakan sepercik bening ampunan-Mu,
‘tuk ku usapkan pada setiap sudut ruang hati,
‘tuk ku sertakan  pada setiap jejak langkah kaki,
‘tuk ku basuhkan pada setiap gerak pucuk  jari.

ya....Tuhanku.....

jadikan sisa hidup fana ini,
sebagai selalu merindu pada keridhaan-Mu,
agar ku tak malu mengadu pada-Mu,

jadikan pula mudikku ke kampung-Mu nanti,
sebagai yang diiringi wajah nan gembira,
bukan dengan wajah tertunduk hina.

Kamis, 04 Februari 2016

KEPERGIAN

memang …. bahwa….

semua yang dari Sang Maha Kuasa
tak ada yang ‘tiba-tiba’,
semua yang dari Sang Maha Perencana
tak ada yang ‘serta merta’.

begitu….juga……..

kepergian jiwamu yang tenang menuju keridhoan-Nya,
walau...sungguh…..telah menghentakkan nyata……

hingga……..
tak mampu aku - walau 'tuk hanya mengangkat tangan selamat jalan,
tak sempat aku - walau ‘tuk hanya lambaikan sapu tangan,

hanya……
masih tersisa basah setitik pada kacamataku,
masih terbaca rangkai sekata-mu pada catatanku,
masih tergema nada seucap-mu pada ingatanku.


--- buat mengenang mbak ebs -- 


Jumat, 07 Desember 2012

PENGHARAPAN SEORANG WANITA - yang sedang teringat sosok ibu....



( Edisi : WANITA – bagian kelima - : Maulid Nabi )


dulu….

masih ada tangan diusapkan ibu
yang kan menawarkan pilu

masih ada cerita dituturkan ibu
yang kan mewarnakan kalbu

masih ada senyum ditorehkan ibu
yang kan meluruhkan ragu

‘tuk bekalku - bangunkan harapan
‘tuk bawaku - sertakan perjalanan

kini…..sepertinya…..

kehidupan dewasa mungkin tak seramah gambaran dulu
kenyataan dewasa mungkin tak senyaman dambaan dulu

padahal….
jalan panjang kan masih terhampar dalam penantian
rentang peran kan masih terbentang untuk penitian

akhirnya…….
tak hendak aku ingkari
tak pelak aku akui
hanya pada-Mu aku rebah sandarkan
hanya bagi-Mu aku sembah sujudkan

kini …sepertinya…..
ya….Tuhan yang Perkasa ……..

aku rindu pada Rasul kekasih-Mu
Sang penebar kesejukkan di sepanjang bentang jaman

aku rindu pada Rasul kekasih-Mu
Sang penolong pemberi cinta tak bertepuk sebelah tangan

Ya….Tuhan yang Kuasa……
pahatkan pada jiwaku –
ketegaran dan ketulusan Khodijah
tanamkan pada pikirku –
kecerdasan dan kelembutan A’isyah
percikkan pada hatiku –
ke-zuhud-an dan keihklasan Fatimah

‘tuk bekalku-bangunkan keindahan akhlak ihsani
‘tuk bawaku-sertakan keelokan hiasan qur’ani

semata……
agar kudapatkan kasih Rasul junjunganku
agar kelak aku tak lagi malu
'tuk mengetuk pintu syurga-Mu

-----------

Sabtu, 04 Juni 2011

TENTANG PERJALANAN (MUDIK)

(renungan tentang waktu - bagian kedua dari tujuh tulisan)

bukan jarum jam yang lebih cepat berdetakan,
bukan hari-hari yang lebih cepat berlewatan,

namun.....inilah suatu tanda yang nyata,
bahwa perjalanan panjang telah semakin dekat pada Sang Kuasa
bahwa semakin berkurang waktu 'tuk mempersiapkan bekalnya

dan .... bahwa hidup adalah seumpama
perjalanan mudik menuju kampung keabadian-Nya yang baka

yang...kendaraannya adalah sajadah terbentang dari tempat lahir hingga kuburan –
yang...bekalnya adalah amalan ...perbuatan –
yang ..kemudinya adalah ke-istiqomah-an –
yang...bahan bakarnya adalah keikhlasan –
yang...terminalnya adalah keridhoan –
yang...routenya adalah kesabaran,

maka..... tetapkan dalam langkah menjejakkan,
hanya tertuju pada sejarak dua langkah di depan,

yaitu...pada titik tempat persujudan,
yaitu...pada tautan dahi kala permunajatan,
yaitu...pada tempat menitik air mata pertaubatan,