Tampilkan postingan dengan label mudik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label mudik. Tampilkan semua postingan

Kamis, 30 Juni 2016

TENTANG PERJALANAN (MUDIK)



 = suatu renungan / pengharapan =

bukan hari-hari yang seperti melesat berlewatan,
bukan putaran jarum jam yang seperti cepat berdetakan,

namun......

rasanya.....belum cukup waktu
’tuk mereguk nikmat hidangan jiwa,

rasanya..... belum cukup mampu
’tuk menghapus mendamba dunia,

padahal........

telah Engkau bentangkan langit rahmat-Mu,
telah Engkau hamparkan permadani barakah-Mu.

hingga sepertinya .......

ingin-ku selamanya seperti saat ini,
ingin-ku senantiasa sertakan sejuk imani,
pada saat jiwa dan raga ini,
tengah rapuh karena menumpuk lalai.

inikah suatu tanda bagi diri......

bahwa perjalanan mudik panjang kekampung-Mu,
semakin berkurang hitungan waktu,
bahwa pergiliran mengantri kepintu-Mu,
semakin berkurang hitungan menuju pengadilan-Mu.

ya.....Tuhanku....

sisakan sepercik bening ampunan-Mu,
‘tuk ku usapkan pada setiap sudut ruang hati,
‘tuk ku sertakan  pada setiap jejak langkah kaki,
‘tuk ku basuhkan pada setiap gerak pucuk  jari.

ya....Tuhanku.....

jadikan sisa hidup fana ini,
sebagai selalu merindu pada keridhaan-Mu,
agar ku tak malu mengadu pada-Mu,

jadikan pula mudikku ke kampung-Mu nanti,
sebagai yang diiringi wajah nan gembira,
bukan dengan wajah tertunduk hina.

Sabtu, 04 Juni 2011

TENTANG PERJALANAN (MUDIK)

(renungan tentang waktu - bagian kedua dari tujuh tulisan)

bukan jarum jam yang lebih cepat berdetakan,
bukan hari-hari yang lebih cepat berlewatan,

namun.....inilah suatu tanda yang nyata,
bahwa perjalanan panjang telah semakin dekat pada Sang Kuasa
bahwa semakin berkurang waktu 'tuk mempersiapkan bekalnya

dan .... bahwa hidup adalah seumpama
perjalanan mudik menuju kampung keabadian-Nya yang baka

yang...kendaraannya adalah sajadah terbentang dari tempat lahir hingga kuburan –
yang...bekalnya adalah amalan ...perbuatan –
yang ..kemudinya adalah ke-istiqomah-an –
yang...bahan bakarnya adalah keikhlasan –
yang...terminalnya adalah keridhoan –
yang...routenya adalah kesabaran,

maka..... tetapkan dalam langkah menjejakkan,
hanya tertuju pada sejarak dua langkah di depan,

yaitu...pada titik tempat persujudan,
yaitu...pada tautan dahi kala permunajatan,
yaitu...pada tempat menitik air mata pertaubatan,