puisi ini telah diekspresikan oleh dan/atau dengan kolaborasi para Fasilitator Batch.3 Diklat Persiapan Sertifikasi - puisi ini dedikasikan untuk para Penyuluh Anti Korupsi.
-terimakasih para master sahabat atas dinamika dan kebersamaan dalam bhakti negeri-
prolog : "Puisi ini seolah-olah digubah /dibuat oleh peserta Diklat Calon Penyuluh Anti Korupsi KPK… sebagai refleksi diri dan diekspresikan setelah penutupan diklat, ketika sang tokoh datang ke suatu tempat untuk menemukan suasana akan memperbaiki tugas2nya yang diterima dalam diklat”
sepertinya ada lembar layar kaca membuka berganti,
sepertinya mengeja hari sesi yang telah terlewati,
masih ada deretan unduhan berurutan ,
masih ada serakan berkas berhamburan,
melainkan hanya segaris semu belaka.
melainkan hanya karena diam terjaga.
atau hanya menambahkan kelelahan,
atau hanya membalutkan beban menyesakkan,
dan itu takkan yang menjadi kesia-siaan
menggerakkan nyali,
menebalkan imani,
nan s’makin menyebar pada setiap ruang pribadi ,
nan s’makin menjalar pada setiap luang pori.
yang… ceria kelahiran bayi masih tercederai -
yang … harapan belajar anak anak masih terlukai -
yang …. duka kematian sanak masih tercemari -
oleh polah tingkah busuk tak bernurani.
apakah akan iya … menebarkan benih peduli
apakah akan iya….mengabarkan nilai ihsani
apakakah akan iya… menyatakan janji negara bhakti
pada berpuluh juta jajaran pohon hutan katulistiwa
pada beratus juta jiwa yang tak boleh menjadi merana
tapi- keberdayaan kan menandai serbuan
tapi keberanian kan menjalari pijakan
tapi kebenaran kan menghiasi gerakan
tapi kejujuran kan mewarnai tindakan
‘tuk senantiasa
gaung gemakan
‘tuk senantiasa ulur alirkan
pada janji
negara sakti
pada janji anti korupsi
tapi keberanian kan menjalari pijakan
tapi kebenaran kan menghiasi gerakan
tapi kejujuran kan mewarnai tindakan
‘tuk senantiasa ulur alirkan
pada janji anti korupsi