https://www.youtube.com/watch?v=n9KuR_IjjJU&t=103s
(puisi telah diekspresikan oleh Master Hikmah Bumi pada acara TAPAK 2020 ACLC KPK RI)
= Refleksi Hari Pahlawan =
pada remang menyapa
senja
pada gulatan asap
mono-oksida
pada hingar bingar
jalanan kota
diantara guratan gelombang hidup bergulungan
diantara kesibukan
kendaraan berlalu lalangan
diantara poster banner menyambut
hari pahlawan
terbaca goresan pada
dinding grafiti
jelas terbaca : “merdeka-
atau – mati”
sedangkan di pinggir
ujung jalan sana
masih terlihat
-tertunduk duduk lesu pemuda kehilangan kerja,
sedangkan di teras toko
toserba
masih terlihat-terbujur
tubuh kurus dengan rona mengharap iba,
sedangkan dari rumah
kumuh di bantaran sungai
masih terdegar- samar
suara serak anak bernyayi elegi,
sedangkan di megah
gedung kantor instansi negeri
masih sibuk- para oknum
negeri mereka-reka data bukti,
sedangkan di kanal
media massa berjaringan
masih tersebar berita
operasi penagkapan tangan.
inikah mungkin yang
mengerekkan bulan dan bintang,
hingga mengedar terpaku
setengah tiang,
karena menanda seakan
sebagai keprihatinan,
karena merana seakan sebagai
kegalauan,
hingga redupnya membias
pada diniding grafiti
hingga jelas terbaca:
“merdeka-atau-mati”
ya….
benarkah kita sudah
merdeka?
merdeka dari tikaman
gratifikasi-kolusi bertebaran
merdeka dari kesuburan kecurangan
kewenangan
merdeka dari jahatnya
persengkokolan
atau…
ya….
benarkah mungkin kita sudah
mati….
mati menerbarkan
kemurahan nurani
mati menghiaskan
ketulusan hati
mati mewarnakan kesentuhan empati
mati mengalirkan
kemudahan peduli
dan… dan ini berarti …
bahwa kerja belum selesai
…..
bahwa daya belum usai….
untuk janji bela bakti
pertiwi
untuk janji wujudkan
bangsa yang gemah ripah loh jinawi
untuk janji bangun negeri
bebas korupsi