Tampilkan postingan dengan label wanita-insan-mengagumkan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label wanita-insan-mengagumkan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 21 April 2021

ia…yang …… (tentang ibu)



(Serial : WANITA  bagian ke sebelas- )

ia.... tak pernah menuliskan kata -
melainkan mewujud dalam pengorbanan nyata,

ia.... tak pernah menyenandungkan irama -
melainkan yang dipersembahkan ’tuk buah hatinya,

ia.... tak pernah mengharapkan puji jasa –
melainkan  telah berbalut keihklasan atas peran-nya,

ia - yang.....
senyum nya - kan menghadirkan kesejukkan,
usap tangannya - kan mengalirkan kekuatan,
isak harunya - kan menggulirkan ketulusan,

ia _ yang ....
gemulai raganya – kan menandakan ketegaran,
lambai hijabnya – kan menggelorakan kesabaran,
lembut ucapnya – kan mendesirkan ketenangan,

ia-lah insan .....
yang......tak jemu pujangga berinspirasi tentangnya,
yang "tiga kali" keutamaan disebut sebagai penghormatan baginya,
yang Tuhan titipkan sebagian jalan syurga di telapak kakinya,

iya.... ia lah insan...
yang dulu - ia telah pertaruhkan darah dan nyawanya,
yang dulu ia telah rela habiskan waktunya,
yang dulu ia telah hiaskan keindahan hari-harinya,
untuk kita...... iya... untuk kita ......

yang kini ... mungkin masih bertanya....
bagaimana untuk membalas jasanya.....

Senin, 21 November 2016

TAKKAN PERNAH BERTEPUK SEBELAH TANGAN





(Pengharapan Wanita) - edisi Maulid Nabi -

kala dulu….…..
masih ada tangan diusapkan ibu
yang kan menawarkan pilu,

kala dulu.....
masih ada cerita dituturkan ibu
yang kan mewarnakan kalbu,

kala dulu.......
masih ada senyum ditorehkan ibu
yang kan meluruhkan ragu

‘tuk bekalku - bangunkan harapan
‘tuk bawaku - sertakan perjalanan

kala kini…..sepertinya…..
kehidupan dewasa tak seramah gambaran dulu
kenyataan dewasa tak senyaman dambaan dulu

padahal….
jalan panjang kan masih terhampar dalam penantian,
rentang peran kan masih terbentang untuk penitian

ya….Tuhan Yang Maha Perencana ……..

aku rindu pada Rasul kekasih-Mu,
Sang penebar kesejukkan di sepanjang bentang jaman
Sang penolong pemberi cinta tak pernah bertepuk sebelah tangan

ya….Tuhan Yang Maha Kuasa……

hanya pada-Mu aku kan-rebah sandarkan
hanya bagi-Mu aku kan-sembah sujudkan

ya... Tuhan  Yang Maha Pengabul do’a .....

pahatkan pada jiwaku –
ketegaran dan ketulusan seperti Khodijah

tanamkan pada pikirku –
kecerdasan dan kelembutan seperti A’isyah

percikkan pada hatiku –
ke-zuhud-an dan keihklasan seperti Fatimah

‘tuk bekalku – bangunkan,
 keindahan akhlak ihsani

‘tuk bawaku – sertakan,
keelokan hiasan qur’ani

semata……
agar kudapatkan balas kasih Rasul junjunganku
agar kelak aku tak lagi malu
saat kuketuk pintu syurga-Mu

Jumat, 07 Desember 2012

PENGHARAPAN SEORANG WANITA - yang sedang teringat sosok ibu....



( Edisi : WANITA – bagian kelima - : Maulid Nabi )


dulu….

masih ada tangan diusapkan ibu
yang kan menawarkan pilu

masih ada cerita dituturkan ibu
yang kan mewarnakan kalbu

masih ada senyum ditorehkan ibu
yang kan meluruhkan ragu

‘tuk bekalku - bangunkan harapan
‘tuk bawaku - sertakan perjalanan

kini…..sepertinya…..

kehidupan dewasa mungkin tak seramah gambaran dulu
kenyataan dewasa mungkin tak senyaman dambaan dulu

padahal….
jalan panjang kan masih terhampar dalam penantian
rentang peran kan masih terbentang untuk penitian

akhirnya…….
tak hendak aku ingkari
tak pelak aku akui
hanya pada-Mu aku rebah sandarkan
hanya bagi-Mu aku sembah sujudkan

kini …sepertinya…..
ya….Tuhan yang Perkasa ……..

aku rindu pada Rasul kekasih-Mu
Sang penebar kesejukkan di sepanjang bentang jaman

aku rindu pada Rasul kekasih-Mu
Sang penolong pemberi cinta tak bertepuk sebelah tangan

Ya….Tuhan yang Kuasa……
pahatkan pada jiwaku –
ketegaran dan ketulusan Khodijah
tanamkan pada pikirku –
kecerdasan dan kelembutan A’isyah
percikkan pada hatiku –
ke-zuhud-an dan keihklasan Fatimah

‘tuk bekalku-bangunkan keindahan akhlak ihsani
‘tuk bawaku-sertakan keelokan hiasan qur’ani

semata……
agar kudapatkan kasih Rasul junjunganku
agar kelak aku tak lagi malu
'tuk mengetuk pintu syurga-Mu

-----------

Selasa, 20 November 2012

PERAHU SATU LAYAR (catatan wanita dalam ketegaran)


masih tersisa gerimis hujan
menebarkan rerintikan pada hamparan pagi
masih terasa hangat di peraduan
menghiaskan gambaran pahatan pada gejolak hati

beriring desah lirih bisikan
dalam gemuruh rindu menjelmanya harapan

padahal….

semak demi semak telah tersibakkan
pada setiap setapak jalan

jejak demi jejak telah terlangkahkan
pada setiap ruas ruang impian

dan…detak demi detak telah terlewatkan
pada setiap masa penungguan

padahal……

seperti pada samudera raya tak jelas tepi
sekian lama perahu satu layar merambat meniti
menanti merapat pelabuhan tambatan tali

padahal…….

hitungan hari telah seperti
sebanyak titik-titik embun menerpa bumi
hitungan waktu telah terlalui
sebanyak titik-titik air mata melintas pipi

padahal….

semburat sinar rona senja
kini telah menerobos melewati jendela
menyambut di beranda malam separo purnama

ya……Tuhanku…..
ampunkanlah apabila airmata tetap hiasi kerudungku
bukan karena kesedihan dalam penantian
bukan karena kesepian dalam kesendirian

tapi…..

karena …. pada kuasa-Mu kini.. .telah aku rela pasrahkan
segala tulisan pada lembar-lembar suratan

ya….Tuhanku……..
biaskanlah sebagian cahaya-Mu kan terangi rentan jiwaku
agar tak sesaatpun putus asa menghampiriku
sempatkanlah waktu sepertiga malamku kan dapat menyapa-Mu
agar tak sedetikpun hadir pengingkaran atas takdir-Mu

ya…Tuhanku….

jadikan rerumputan bumi tempat pijakan
sebagai bentangan permadani kesabaran
sematkan tawakal pada baju yang kukenakan
sebagai perhiasan yang memercikkan keikhlasan

ya…Tuhanku……
perkenankan kini ku rebah sandarkan
raga-sukma nan lemah kelelahan
pada ridho-Mu yang telah Engkau tetapkan

-------
untuk memenuhi permintaan SA ...

Rabu, 08 Juni 2011

ANDAINYA (serial : wanita)

- bagian tambahan kedua dari tujuh tulisan -

rasanya..........

tak cukup kata diungkapkan,
’tuk menyuratkan berlaksa pesonanya,

tak cukup nada didendangkan,
’tuk mengguratkan berjuta inspirasinya.

sepertinya ............

jernih parasnya adalah hembus ketenangan,
sejuk senyumnya adalah belai keteduhan,
bening tatapnya adalah usap kelembutan,
irama langkahnya adalah gerak keharmonian,
gandeng tanganya adalah aliran kekuatan.

andainya..............
aku dapat melebur kedalam bumi,
kan kulapisi setiap jejak kakinya,

andainya............
aku dapat membaur menjadi langit pagi,
kan kunaungi setiap helai rambutnya,

andainya..............
aku dapat bercampur sebagai embun dini hari,
kan kuperciki setiap inci porinya,

andainya............
aku dapat bertabur seperti sepertiga malam sunyi,
kan ku-tenangi setiap gundah hatinya.

Jumat, 27 Mei 2011

INSAN MENGAGUMKAN



(serial wanita  – bagian 1)

adalah wanita nan senantiasa membangun kekuatan
dengan ketegaran dalam menghadapi cobaan
dengan ketulusan dalam mengarungi ujian

walau kenyataan kadang tak kesesuaian
karena hinaan,
karena pengkhianatan
karena perlukaan
karena peminggiran

adalah wanita, yang tiga kali keutamaan baginya penghormatan
adalah wanita yang kasih sayangnya mengguratkan warna kehidupan

pun, ketika lara mendera, kan masih menyisakan senyuman
pun, ketika duka menerpa, kan masih membawakan kesabaran

adalah wanita, insan mengagumkan
yang….kelembutannya adalah inspirasi tiada henti
yang….kekodratiannya adalah bak menjadi misteri

adalah wanita, insan menakjubkan
yang….kesedihannya adalah hiasan harapan
yang….keriangannya adalah bunga keikhlasan

adalah wanita,
yang Tuhan titipkan sebagian jalan syurga di kakinya
yang dulu kita telah serahkan keselamatan melalui buaiannya
yang dalam kesamaptaan fisiknya - menorehkan keindahan

adalah wanita…
yang apabila melindungi kehormatannya,
kan Tuhan - pun berkenan melindunginya

BUKAN SEPERTI CINTA DI SEKOLAH ........


(catatan "WANITA" – bagian ke empat)

pada sorot tatap mata wanita
kan tergambar lukisan ketegaran
walau saat bening air dititikkan

pada belai usap tangan wanita
kan teralir gelora kekuatan
walau saat hadapi kelelahan

pada jejak langkah kaki wanita
kan terangkai irama kesabaran
walau saat cobaan diujikan

bukan seperti cinta di sekolah .....dulu
yang senantiasa diliputi malu dan ragu,
melainkan kasih tak tergantikan sepanjang bentang waktu

bukan seperti indahnya warna bianglala
yang hanya sesaat sehampiran belaka,
melainkan pancaran ketulusan nan menebar selama masa

bukan seperti pesona perhiasan dunia
yang dapat memudar redup - semu semata,
melainkan dunia kan dihiasinya dengan pengorbanan nyata

ya..Tuhan...Sang Penguasa Segala...

jadikan payung keteduhan yang dikembangkan wanita -
sebagai pelindung bagi anak yang Engkau titipkan padanya

percikkan lembut rahmat ke-ridho-an -
sebagai taburan kekuatan yang melapisi jiwanya

sulamkan pada hijab yag dikerudungkan -
dengan bingkai perisai ‘tuk menjaga kehormatannya

sematkan hiasan pada baju yang dikenakan -
dengan keindahan amal yang memahatkann keikhlasannya

HATI-NYA ADALAH PELANGI



(catatan tentang WANITA - bagian ke tiga)

hati-nya walau hanya segenggam kecil anatomi,
namun begitu berarti......
karena kan melingkupi segala nilai
karena kan meliputi segala terjadi

seakan menjadi seperti - samudera tak berpelabuhan
taktala terpautkan kerinduan
pada yang terpateri dalam dambaan

seakan menjadi seperti - malam tak berbintang
taktala kecederaan luka menerjang
pada pengharapan yang telah digadang

adalah hati wanita - begitu menakjubkan
kemudian kan memancarkan sinaran kehangatan
kemudian kan menebarkan bening kesejukan
kemudian kan memahatkan harmoni keindahan
kemudian kan menggayutkan belai kelembutan

adalah hati wanita - begitu mengagumkan
yang sepertinya ada lengkung bingkai pelangi mewarnakan
dalam merah - kekuatan
dalam jingga - kegairahan
dalam kuning - keceriaan
dalam hijau - ketulusan
dalam biru - keteduhan
dalam nila - ketabahan
dalam ungu - kelembutan

Ya... Tuhan Sang Penguasa Segala...
bangunkan dinding kehormatan sebagai perisai yang membentengi jiwanya
pancarkan embun keikhlasan sebagai penghias kasih sayangnya
hamparkan permadani kesabaran sebagai pelapis jejak langkahnya