( sepotong nama...yang aku lupa – datang dari mana ?
sepotong nama ...itu punyamu- kah? )
yang kemudian ...
menggulir – melaju, menggulung rerasa,
menderu – menerpa, memendarkan romansa.
hingga kemudian ...
terpana tanpa daya,
pada kebeningan kerlip sesinar tatapan,
pada kesejukan percik sebersit senyuman.
ahh ... ternyata ...
tak ada batas antara maya dan nyata,
tak ada ruas antara sapa dan pesona,
melainkan hanya segaris semu belaka.
hingga akhirnya ...
biarkan hati yang mengurai makna,
tentang sosok nun... disana,
tentang sepotong nama ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar